Kuantan Singingi – Rencana Kepala Desa Langsat Hulu, Yatino, untuk menggelar pasar malam di lapangan sepak bola desa mendapat penolakan keras dari berbagai elemen masyarakat. Penolakan ini disampaikan langsung oleh tokoh masyarakat, organisasi pemuda, dan perangkat desa yang menilai bahwa kebijakan tersebut tidak berpihak kepada kepentingan masyarakat luas, terutama generasi muda, 22/042025.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Aan Gunaevi, secara tegas menolak rencana tersebut. Menurutnya, lapangan sepak bola merupakan fasilitas penting bagi warga dan anak-anak yang sedang mempersiapkan ujian sekolah. “Lapangan itu digunakan untuk aktivitas olahraga dan latihan rutin anak-anak. Kalau dijadikan pasar malam, bukan hanya merusak lapangan, tapi juga mengganggu konsentrasi belajar,” ujarnya.
Penolakan serupa juga disampaikan oleh Ujang Andi Nurwijaya, SH selaku Ketua Langsat Football Club dan Langsat Soccer School. Ia menekankan bahwa lapangan tersebut adalah satu-satunya sarana olahraga anak-anak desa. “Kami sangat keberatan. Dengan adanya pasar malam, latihan anak-anak akan terhenti dan lapangan akan rusak. Kami berharap kepala desa membuat kebijakan yang pro rakyat, bukan keputusan sesaat yang hanya mencari keuntungan,” ungkapnya.
Salah satu warga desa juga menyatakan kekhawatirannya, bahwa kegiatan ini sarat dengan kepentingan pribadi dan politik. Salah satu warga desa juga menyatakan kekhawatirannya, bahwa kegiatan ini sarat dengan kepentingan pribadi dan politik. “kepala desa merampas hak mereka, pembunuhan karakter dengan alasan hiburan, itupun disaat anak-anak sedang persiapan menghadapi ujian sekolah, lagi pula ditengah ekonomi yang begitu sulit dan tak lama lagi orang tua siswa sudah ditunggu dengan tahun ajaran baru yang akan menelan biaya tidak sedikit”.
Menyoroti proses pengambilan keputusan yang tidak transparan. Rapat mengenai pasar malam justru diadakan di rumah pribadi kepala desa, bukan di kantor desa atau balai desa seperti seharusnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan dan keresahan di tengah masyarakat.
Masyarakat Desa Langsat Hulu berharap agar Camat Sentajo Raya dan Bupati Kuantan Singingi segera turun tangan. Salah satu bentuk respons yang diharapkan adalah pelatihan kewirausahaan untuk Kepala Desa Langsat Hulu agar kebijakan ke depan lebih memberdayakan masyarakat, bukan justru menimbulkan konflik.
“Kebijakan ini merugikan, bukan hanya bagi anak-anak bola tapi juga bagi masyarakat luas. Kami meminta kepada pemerintah daerah untuk segera bertindak sebelum dampaknya semakin luas,” pungkas salah satu warga.
(RMT)